https://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/storia/issue/feedStoria: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Humaniora2024-08-12T05:35:36+00:00Putut Wisnu Kurniawanpututbukan@gmail.comOpen Journal Systems<p>Storia: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Humaniora memuat artikel hasil penelitian, baik menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed method terkait pada bidang ilmu Sejarah, Sosial-Humaniora, dan Pendidikan. Jurnal Storia diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan IPS, STKIP PGRI Bandar Lampung dengan tujuan untuk menampung pemikiran dari para guru, dosen, peneliti dan sejarawan dalam rangka meningkatkan kreativitas kajian, pembelajaran, dan publikasi ilmiah.<br /><br /></p> <p>Print ISSN 2722-3906<br />Online ISSN 2807-8039</p>https://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/storia/article/view/1533UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA MATERI KERAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2023/20242024-08-12T05:35:36+00:00C. Sindi Prasetianicecilliacindy98@gmail.comWawat Suryatiwawatsuryati@gmail.comOzi Hendratamaozihendratama22@gmail.com<p><span id="E458" class="qowt-font1-TimesNewRoman">Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) rendahnya hasil belajar dalam mata pelajaran sejarah, 2) kurang aktifnya siswa kelas dalam mengikuti pembelajaran sejarah dan 3) model pembelajaran yang digunakan guru kurang beragam dan berrvariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sejarah menggunakan metode pembelajaran </span><span id="E459" class="qowt-font1-TimesNewRoman">time token</span><span id="E460" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> pada </span><span id="E461" class="qowt-font1-TimesNewRoman">siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Banyumas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Banyumas yang berjumlah 30 siswa. Penelitian tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan yang terdiri dari 4 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap aktivitas siswa siklus I menunjukkan persentase sebesar 64,29% yang termasuk dalam kategori cukup dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 85,71% dalam kategori sangat baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sejarah siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari bertambahnya nilai ketuntasan hasil belajar siswa. Pada siklus I memperoleh ketuntasan belajar sebesar 66,67% dan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang cukup signifikan dengan memperoleh ketuntasan sebesar 86,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran </span><span id="E462" class="qowt-font1-TimesNewRoman">time token</span><span id="E463" class="qowt-font1-TimesNewRoman"> </span><span id="E464" class="qowt-font1-TimesNewRoman">dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kerajaan Hindu Buddha di Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas.</span></p>2024-03-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Storia: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Humaniorahttps://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/storia/article/view/1176Dinamika Pembangunan Madrasah di Kota Bogor pada Era PELITA V2023-06-23T14:27:39+00:00Bimo Adriawanbimo.adrn@rocketmail.comArditya Prayogiarditya.prayogi@uingusdur.ac.id<p><em>Historical descriptions using quantitative data such as the Human Development Index (IPM) in a region are still not widely found because quantitative HDI data are more often the domain of socio-economic sciences, especially development economics. With this background, this article aims to provide a description of the various statistical data by which a historical work with a complete story can be described. The city of Bogor has a long history in the aspect of formal-religious education because Bogor in development planning during the Dutch East Indies era was directed as an administrative center city. This condition continued until the New Order period through the five-year development program (PELITA). This article was prepared using the historical method which consists of four stages of work, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. From the results of the review, it can be seen that the education development policy carried out by the Bogor city government in collaboration with the Ministry of Religion is guided by the development plans of the central government and local conditions. Education policy is directed at the physical and non-physical development of madrasas at various levels where during the five years of policy implementation during PELITA V, in general it has progressed.</em></p>2024-03-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Storia: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Humaniora